Thursday, May 21, 2015

lepas

Kita bisa mulai dengan melepas-selepasnya, berterima kasih baik pada kesengajaan ataupun ketidaksengajaan diantara kita, yang akhirnya menghabiskan asumsi yang entah dari kapan, dan sebenarnya itu pun telah bias, yaitu pada waktu kita ragu akan apa yang sebenarnya kita jaga.
Karena mulai dengan melepas-selepasnya, menganggap apa yang diperlihatkan dan diperdengarkan begitu saja adalah hikmah, yang sebelumnya salah satu diantara kita tak pernah mencari tahu, dan tak ingin pula menahu, yaitu kespontanan yang mungkin sebelumnya kita maklumkan,
Dan mulai dengan melepas-selepasnya, karena kita telah tahu bagaimana yang selayaknya menjaga, dan hingga batas saatnya diraih, yaitu akhir yang ahsan, yang demikian itu kita inginkan.

Wednesday, May 20, 2015

Betelgeuse

Setidaknya, 
mega raksasa pada akhir gemintangnya,
dinanti makhluk,
yang sebenderang la luna di balik bumi.

Diatas tubuh sang pemburu,
Sebenarnya pula dirimu dekat.

Ada yang rayu - merayu,
jangan dulu terbingkai supernova.

Minta ditemani

Sekalipun cara bertahan lebih lama,
ia sudah tahu baik-baik.

Saturday, May 16, 2015

Sirius

Aku ceritakan kembali dari kolong langit selatan,
jadilah ia tempat berlindung impian di masa depan.
Didengarkan mereka saling menguatkan,
disini inginku, kami bermula.

Yang menyala-nyala pada rasinya,
redup kembarannya pada canis major.
Dekatlah dia,
dua ujung busur panah atau lebih dekat lagi

Padamu, Syi'ra pada An Najm Nya
Padamu, saksi Miraj Nabi kami

Monday, March 30, 2015

Pengungkit

Pada satu garis, dua kawan beradu, terpelongo lalu pada lorong waktu. Betapa tidak geli tenggorokan sendiri, menjemputnya yang paling utama diaju, sejauh mana kan berlabuh. 

Dua kawan lainnya bersila, satu bertanya lugu tentang lorong yang sama, ditertawakan tipis tapi terpingkal-pingkal, namun ia dapatkan bayangannya, dapatkah menuju satu-satunya saja.

Dua kawan yang lainnya bertemu. Satu jujur,
satunya geleng-geleng kepala saja.

Sunday, March 29, 2015

tanya kenapa

Apa benar setiap orang pada akhirnya akan berubah dibawa waktu? Mungkin kita pikir orang lain saja yang berubah padahal diri ini pun kadang tak menyadari demikian apa-apa yang terjadi padanya. Ya, ada yang suka ada pula yang tidak.
Yang suka membawanya mengerti akan hal lalu yang ternyata begitu sederhana disudahi.
Bagi yang tidak, membawanya merasa setiap keadaan menjadi begitu rumitnya.
Tepuk dada tanya diri. Hikmah apa yang telah kita dapatkan?

Tuesday, March 10, 2015

kenapa ya

Saat memulai pembicaraan yang kita tahu sendiri tak akan pernah habisnya. Dan pula tahu lelah diceritakan berulang-ulang kali, mengharap maklum agar dianggap ini manusiawi...

Kadang ia yang paling diam memang benar-benar ingin mendengarkan saja. Kadang ia yang memilih diam karena belum tahu rangkai ungkapan baik mana yang bisa disampaikan. Kadang ia yang tetap diam karena memang tak ingin melibatkan yang lain terhadap apa yang mengganggunya.

Dan pula dari dulu pun ia memang terbiasa diam.

Ia yang dianggap selalu diam, tak bermaksud untuk menyembunyikan apa-apa yang lain sangkai.

Bukan. 
bukan menyalahi karena memang mungkin yang disini yang salah memaham dan dipahami.
bukan pula menyalahi karena memang mungkin yang disini yang salah mengira dan dikirai.

Thursday, January 15, 2015

Rebirth

Seperti mendapatkan undangan yang sama,
yang katanya tak semua orang diajak,
sekalipun cukup jauh merupa, 
hanya sering ikut ke bilik mereka,
lalu meracau,
nyatanya diri masih kacau,
tapi disenggolnya bahu ternyata masih berwaktu,
padahal kadang mendengar kadang menuli kadang tersedu sedu,
meski baru tahu di malu,
meski baru mempunyai kepala dari batu,
meski baru keras berpikir beribu-ribu,
ditepuknya nanar di lengan,
berjalan ke menara fitrah memang tak bisa seorang diri