Monday, March 30, 2015

Pengungkit

Pada satu garis, dua kawan beradu, terpelongo lalu pada lorong waktu. Betapa tidak geli tenggorokan sendiri, menjemputnya yang paling utama diaju, sejauh mana kan berlabuh. 

Dua kawan lainnya bersila, satu bertanya lugu tentang lorong yang sama, ditertawakan tipis tapi terpingkal-pingkal, namun ia dapatkan bayangannya, dapatkah menuju satu-satunya saja.

Dua kawan yang lainnya bertemu. Satu jujur,
satunya geleng-geleng kepala saja.