Dulu aku seorang pendongeng puteri bulan di kala hujan
Di ruang tengah rumah kayu, dikelilingi 2 anak perempuan
Duduklah kami di bawah mesin jahit mengayunkan badan
Tak pernah tergantikan tas biru muda selempangan
Dulu aku seorang penyair di celah dinding
Merangkai lirik bersama pijakan diatas sofa
Memainkan operet sendiri dengan panggung bayangan
Adalah aku, tokoh utama yang berteman khayalan
Dulu aku seorang penulis cerita puteri kerajaan
Mencipta huruf ajaib melampau dua garis
Tak pernah lengkap tiang-tiang kisah lain
Hanya senang membuat banyak nama anak kecil