Saturday, September 27, 2014

sangkal

Tidak apa bukan, saya berbicara seperti ini kepadamu kasih yang bukan dari kandungnya?
Jangan pernah engkau menganggap bara atas apa yang telah terucap darinya, tak usah kau lara dan luka. Jelita nan selalu berada didekatnya bahkan suka menangis setiap malam, tetapi angin pun tahu setelah itu direngkuhnya sayang dan dibelikan makanan. 
Kepadamu, dia hanya seorang penduga yang mengira benar-benar telah terlupa...

Thursday, September 25, 2014

Pada akhirnya

Berlarian pengumpul gincu melebarkan langkahnya sore itu.
Menziarahi rak berakhiran tujuh dan terlukis daun yang membatas,
bernamalah ia narcissus abadi. 
Sempat tertipu pukul empat menemu, meski terpingkal geli seminggu.
Rasa-rasa tenggelam bagainya mencium aroma buku baru,
yang ingin terbaca lihai melulu.